PENGARUH KEBERSIHAN KELAS TERHADAP
KONSENTRASI BELAJAR SISWA
RUSDIANTO
NIS. 09.2018
KELAS : XI IPA 1
SMA NEGERI 1
BONTOMARANNU
2010-2011
LEMBAR PENGESAHAN
Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Mata
Pelajaran
Bahasa Indonesia
Oleh:
RUSDIANTO
NIS. 09.2018
KELAS : XI IPA 1
Mengetahui:
Guru Pembimbing Bahasa Indonesia
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan kita nikmat iman dan islam, dan menjadikan kita dalam golongan
hamba-hambanya yang taat dan patuh kepada-Nya, sungguh ini adalah suatu nikmat
yang tiada taranya, yang dapat membawa kita mendapatkan keridhaannya jika kita
tetap dapat mempertahankannya sampai akhir hayat kita.
Guna menunjang program semester ganjil,
meningkatkan mutu pendidikan dan mendorong minat baca SMA, penulis telah
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang mengangkat topic “Pengaruh
Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk mendapat sumber yang bermutu dan dapat menggugah keingintahuan
siswa pada mata pelajaran Lingkungan Hidup. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada yang telah menbantu dalam pembuatan karya
tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis
ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dalam ikut serta mencerdaskan Nusa dan Bangsa.
Pattallassang,
Desember 2010
Penulis
RUSDIANTO
NIS.
09.2018
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Uraian
Singkat
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Kebersihan
B. Upaya Menciptakan Kelas
Yang Bersih
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Latar Penelitian
B.
Populasi dan Sampel
C.
Jenis Tulisan
D.
Prosedur Pengumpulan
data
E.
Teknis
Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
B.
Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Lampiran 1 : Dokumentasi kegiatan belajar
mengajar
kelas XI IPA 1
SMA Negeri 1 Bontomarannu. 17
2.
Lampiran 2 : Dokumentasi kegiatan belajar
mengajar
kelas XI TI SMK Negeri
1 Pattallassang. 18
ABSTRAK
Rusdianto. 2010. Pengaruh Kebersihan
Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kebersihan kelas, di kelas XI
IPA 1 SMA Negeri 1 Bontomarannu dan di kelas XI TI SMK Negeri 1 Pattallassang,
dan untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas dan juga
untuk mengetahui pengaruh kebersihan
kelas terhap konsentrasi belajar siswa. Penelitian ini bersifat deskriptif
yaitu penelitian yang diperoleh dari adanya objek-objek penelitian. Adapun pengumpulan data yang
dilakukan oleh penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini, yaitu dengan menggunakan beberapa media
seperti: Media Elektronik (internet), Studi kasus (Metode pengumpulan data yang
dibutuhkan dengan cara menarik sampel dalam unit sampel tertentu yang
berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam, wawancara terhadap sampel.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kebersihan sangatlah berpengaruh terhadap
konsentrasi belajar siswa, karena apabila suatu kelas itu kotor maka siswa
tidak akan merasa nyaman di dalamnya.
Adapaun
manfaat yang dapat diperoleh dengan menjaga kebersihan sekolah ataupun kelas
diantaranya, terhindar dari penyebaran penyakit dan alergi debu, kegiatan belajar
menjadi lebih nyaman dan fokus, lingkungan menjadi lebih indah dan asri, dan
udara menjadi lebih baik. Jadi, mari kita menjaga kebersihan kelas
demi
masa depan yang lebih cerah!!
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kebersihan merupakan sebagian dari
iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu
menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi
kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian
juga dengan lingkungan yang ada di kelas kita, kelas yang kiat tempati belajar.
Lingkungan belajar yang efektif
adalah lingkungan belajar yang produktif, di mana sebuah lingkungan belajar
yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar untuk meningkatkan
produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai
dengan yang diinginkan. Hal ini dapat digambarkan dengan kemudahan para pelajar
dalam berfikir, berkreasi dan mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar
yang bersih dan sangat mendukung timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat
proses belajar mengajar berlangsung, berbeda halnya dengan lingkungan belajar
yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga
tidak muncul rasa semangat yang dengan sendirinya dapat mempengaruhi minat
belajar siswa. dengan kata lain lingkungan yang bersih merupakan salah satu
factor timbulnya minat bagi seorang pelajar untuk mengembangkan segala potensi
yang ada dalam dirinya.
Kegiatan belajar mengajar juga
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari
lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja
otak sehingga konsentrasi berfikir lebih luas. Begitu juga sebaliknya, jika
lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi
berfikir akan menurun. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberi judul
“Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”.
B.
Uraian Singkat
"Buanglah
sampah pada tempatnya".
Slogan
itu mungkin masih terngiang dipikiran kita sebagai seorang pelajar. Tetapi
dimanapun slogan itu berada, terkadang dibeberapa sekolah masih saja ada sampah
yang menemaninya disepanjang lorong maupun didalam kelas. Lalu, apakah
kebersihan kelas itu penting? Mengapa kita harus menjaga kebersihan disekolah?
Kedisiplinan dapat diartikan sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan disekolah, baik mengenai jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket merupakan salah satu peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa disekolah. Karena itu, kita dapat menilai kedisiplinan seseorang melalui kebersihan kelas. Bila kelas bersih, itu berarti kedisiplinan petugas piket baik, sedangkan bila sebaliknya berarti kurang baik.
Kedisiplinan dapat diartikan sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan disekolah, baik mengenai jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket merupakan salah satu peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa disekolah. Karena itu, kita dapat menilai kedisiplinan seseorang melalui kebersihan kelas. Bila kelas bersih, itu berarti kedisiplinan petugas piket baik, sedangkan bila sebaliknya berarti kurang baik.
Menjaga kebersihan kelas
itu sangatlah penting. Selain melatih kedisiplinan, menjaga kebersihan kelas
harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit di sekolah seperti Demam
Berdarah.
C.
Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang akan di
bahas yaitu:
- Bagaimana kondisi kebersihan kelas SMA Negeri 1 Bontomarannu dan kondisi kebersihan kelas SMK Negeri 1 Pattallassang?
- Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas?
- Bagaimana pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa?
D.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu:
- Untuk mengetahui kondisi kebersihan kelas SMA negeri 1 Bontomarannu dan Kondisi kebersihan kelas SMK Negeri 1 Pattallassang.
- Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas.
- Unuk mengetahui pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa.
E.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang
pengaruh kondisi kebersihan kelas di sekolah terhadap konsentrasi belajar siswa
dan membuka wawasan pembaca tentang keadaan kelas yang baik, yang dapat mempengaruhi
konsentrasi belajar siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran,
termasuk di antaranya, debu,
sampah,
dan bau.
Di zaman modern, setelah Louis Pasteur
menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba,
kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari
keadaan higiene yang baik. Manusia
perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau,
tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri,
seperti mandi,
menyikat gigi,
mencuci
tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,
dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap
jendela
dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan
makan (misalnya dengan abu gosok),
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta
membuang sampah.
Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
B.
Upaya Menciptakan Sekolah yang
Bersih.
Tentu kita tidak mau sekolah kita
menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu, sampah yang
sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam
maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak
nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah
sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut,
upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
a. Guru
memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
b. Membuat tata tertib baru yang isinya
tentang pemberian denda Rp 2000,00 setiap membuang sampah tidak pada
tempatnya.
c. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran
hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
d. Petugas piket pada hari itu juga
harus membersihkan kelas dan lingkungan
sekitar.
e.
Melarang
siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
f.
Melarang
siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan sekitar dan
memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menjaga kebersihan dikelas adalah :
a. Menggunakan
kolong meja hanya untuk menyimpan buku serta barang lain, bukan sampah.
b. Menyediakan
dan menggunakan alat kebersihan seperti sapu dan pengki.
c. Mengoptimalkan
kinerja petugas piket.
d. Mengadakan
Jumsih (Jum'at Bersih) atau Tuber (Sabtu Bersih).
e. Mengadakan
penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.
f.
Melarang siswa membawa serta memakan
makanan/minuman didalam kelas.
g. Meniadakan
Koperasi dan mengadakan Kantin disekolah yang tidak menjual makanan kemasan.
h. Mewajibkan
siswa membawa makanan sendiri dari rumah.
i.
Memberi denda pada siswa yang membuang sampah
sembarangan.
j.
Menyediakan tempat pembuangan sampah diluar
kelas. Akan lebih baik jika tempat sampah dikelompokkan berdasarkan jenis
sampah.
k. Langsung
mengunci kelas usai KBM
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Latar Penelitian
Latar
penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bontomarannu dan SMK Negeri 1
Pattallassang jurusan Teknologi Informatika kelas XI.
B.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Jumlah
siswa di kelas XI Ipa 1 SMA Negeri 1 Bontomarannu dan di kelas XI SMK Negeri 1
Bontomarannu, pada bulan november berjumlah siswa. Yang terdiri dari:
b.
Kelas
XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bontomarannu
: 35 orang siswa
1)
Perempuan
: 26 orang siswa
2)
Laki-Laki : 9 orang siswa
c.
Kelas XI TI SMK Negeri 1 Pattallassang : 34 orang
1)
Perempuan : 30 orang siswa
2)
Laki-Laki : 4 orang siswa
2.
Sampel
Berdasarkan pertimbangan penelitian, maka ditentukan sampel sebanyak 30 Siswa/ siswi, yang terdiri dari:
- Kelas XI Ipa 1 SMA Negeri 1 Bontomarannu sebanyak 15 orang siswa
- Kelas XI SMK Negeri 1 Pattallassang sebanyak 15 orang siswa
C.
Jenis Tulisan
Adapun
jenis tulisan ini yaitu Freid researe.
Freid researe adalah data penelitian yang bersumber dari penelitian
lapangan (data primer).
D.
Prosedur Pengumpulan data
Adapun
pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini,
yaitu dengan menggunakan beberapa media seperti:
1.
Media Elektronik (internet).
2.
Studi kasus (Metode pengumpulan data yang
dibutuhkan dengan cara menarik sampel dalam unit sampel tertentu yang
berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam.
3.
Wawancara terhadap sampel.
E.
Teknis Analisis Data
Teknik
analisis data dalam penelitian adalah teknik penelitian statistik sederhana
yang digunakan dalam menganalisis data teknik distribusi. Teknik disribusi adalah
teknik analisis data statistik sederhana yang sering dipakai untuk mengetahui
sebaran data dalam suatu kelas-kelas tertentu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
Berdasarkan
hasil penelitian diketahui :
a.
Tanggapan siswa di kelas kelas XI Ipa 1 SMA
Negeri 1 Bontomarannu.
Bisakah
anda berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu kotor.
NO
|
NAMA SISWA
|
RUANGAN KELAS KOTOR
|
||
BISA
|
TIDAK BISA
|
SEDANG
|
||
1
|
A
|
ΓΌ
|
||
2
|
B
|
ΓΌ
|
||
3
|
C
|
ΓΌ
|
||
4
|
D
|
ΓΌ
|
||
5
|
E
|
ΓΌ
|
||
6
|
F
|
ΓΌ
|
||
7
|
G
|
ΓΌ
|
||
8
|
H
|
ΓΌ
|
||
9
|
I
|
ΓΌ
|
||
10
|
J
|
ΓΌ
|
||
11
|
K
|
ΓΌ
|
||
12
|
L
|
ΓΌ
|
||
13
|
M
|
ΓΌ
|
||
14
|
N
|
ΓΌ
|
||
15
|
O
|
ΓΌ
|
Berdasarkan data dari tabel diatas, menyebutkan bahwa terdapat 10 orang siswa yang tidak dapat berkonsentrasi belajar jika kelas itu kotor dan terdapat 5 orang siswa yang memilih sedang (antara bisa dan tidak bisa).
b.
Tanggapan siswa dikelas XI SMK Negeri 1 Pattallassang
mengenai:
Bisakah
anda berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu kotor.
NO
|
NAMA
SISWA
|
RUANGAN
KELAS KOTOR
|
||
BISA
|
TIDAK
BISA
|
SEDANG
|
||
1
|
A
|
ΓΌ
|
||
2
|
B
|
ΓΌ
|
||
3
|
C
|
ΓΌ
|
||
4
|
D
|
ΓΌ
|
||
5
|
E
|
ΓΌ
|
||
6
|
F
|
ΓΌ
|
||
7
|
G
|
ΓΌ
|
||
8
|
H
|
ΓΌ
|
||
9
|
I
|
ΓΌ
|
||
10
|
J
|
ΓΌ
|
||
11
|
K
|
ΓΌ
|
||
12
|
L
|
ΓΌ
|
||
13
|
M
|
ΓΌ
|
||
14
|
N
|
ΓΌ
|
||
15
|
O
|
ΓΌ
|
Berdasarkan data dari tabel diatas, menyebutkan bahwa terdapat 13 orang siswa yang tidak dapat berkonsentrasi belajar jika kelas itu kotor dan terdapat 2 orang siswa yang memilih sedang (antara bisa dan tidak bisa).
B.
Pembahasan
a.
Kondisi
kebersihan kelas SMA Negeri 1 Bontomarannu dan kondisi kebersihan kelas SMK
Negeri 1 Pattallassang
Menurut
hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kondisi
kebersihan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bontomarannu, masih kurang bersih,
karena kebersihannya itu hanya ditemukan pada pagi hari saja dan setelah
memasuki siang hari kondisinya menjadi kotor kembali dan masih banyak ditemukan
coretan-coretan yang menempel di meja dan bangku, ini diakibatkan karena kurangnya
kesadaran siswa mengenai akan pentingnya kebersihan. Sedangkan kondisi
kebersihan di kelas XI TI SMK Negeri 1
Pattallassang, sudah cukup bagus karena kebersihannya itu sudah terjaga dari
pagi sampai siang hari atau proses belajar mengajar selesai.
b.
Peran
serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas
Agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll. karena apabila memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka biasanya kelas itu akan menjadi kotor.
Agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll. karena apabila memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka biasanya kelas itu akan menjadi kotor.
Hal yang paling pokok untuk peran
siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan kelas adalah, kesadaran diri
masing-masing individu untuk menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam
keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
c.
Pengaruh
kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa
Dari
hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa pengaruh kebersihan kelas
terhadap konsentrasi belajar siswa di dua kelas yang berbeda baik yang ada
dibontomarannu dan maupun yang ada di pattallassang, kebanyakan siswa tidak
dapat berkonsentrasi belajar jika ruangan kelas yang ditempatinya itu kotor. kalau
kita dapat persentasi tanggapan siswa itu sekitar 26 % yang tidak dapat
berkonsentrasi dan sekitar 76 % yang masih
bisa berkonsentrasi.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.
Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam
proses pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasipun
bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan
semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan
sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini
disebabkan karena pecahnya konsebtrasi akibat situasi
kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini
juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan konsentrasi
belajarnya.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa kelas
yang kotor sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Dan sebaliknya jika
kelas itu bersih maka konsentrasi belajar siswa akan menjadi nyaman dan fokus.
B.
Saran
Semoga karya ilmiah ini dapat memotivasi siswa
untuk berbuat yang lebih baik, demi masa
depan yang lebih cerah.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://morethangrey.blogspot.com/2010/03/kebersihan-dan-pengaruhnya-disekolah.html
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan
http://herdica.wordpress.com/2010/05/18/kebersihan-keimanan/
Lampiran
1: Dokumentasi
kegiatan belajar mengajar kelas XI IPA 1
SMA Negeri 1 Bontomarannu, dalam
kondidi kelas yang bersih.
Gambar 1
Gambar 2
Lampiran 2 : Dokumentasi kegiatan belajar
mengaja kelas XI TI SMK Negeri 1
Pattallassang, dalam kondisi kelas yang bersih.
Gambar 1
Gambar 2
RIWAYAT HIDUP
Rusdianto. lahir
di Pattallassang, Gowa tanggal 11 Juli 1993, anak pertama dari empat bersaudara
dari ayah Abd. Karim dan ibu Nurbaya. Menamatkan sekolah dasar (SD) di SD Impres Sanging-Sanging tahun 2006, dan
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di MTS Negeri
Balang-Balang tahun 2009, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bontomarannu. Dan sekarang sementara duduk
di kelas XI, dan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas XI IPA 1
SMA Negeri 1 Bontomarannu.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSangat membantu ππ
ReplyDeleteGomawo π
ReplyDeleteππ
ReplyDeleteMkasih bangπ
ReplyDeleteEBOBET- EBOBET Situs Agen SLOT ONLINE Terbaik dan Terpercaya 2020
ReplyDeleteEBOBET
Daftar Slot Online
Bola88
Agen Slot Terpercaya
Bandar Slot Terbaik
IDN Poker
IDN LIVE
Situs Slot Terpercaya
Agen Bola88
Agen Bola Euro 2020
IDN SLOTS
Agen Bola
Agen Slot88
Tembak Ikan
Daftar Slot
Situs Slot
Daftar Situs Slot Terpercaya
Slot Online Terpercaya
Agen Slot Deposit Pulsa
Slot Deposit Pulsa
Agen Slot Deposit OVO
Slot Deposit OVO
Bandar Slot Terpercaya 2020
Situs Slot Gampang Win
Situs Slot Gampang Menang
Bandar Slot Mudah Menang
Agen Slot Mudah Menang
Agen Slot Gampang Win
Bandar Slot Gampang Win
Agen Slot Online